Aku nulis ini saat aku rapuh,saat semua hal berjatuhan, saat semua hal terasa salah, saat air mata tidak berhenti keluar, aku bertanya pada diri sendiri, apa yang bisa menguatkanku dari dalam.
Tuhan?Tuhan yang bagaimana?, kepercayaan?, kepercayaan yang bagaimana?, mungkin seseorang, seseorang yang bagaimana?ada dimana?.
Aku nulis ini saat berjuta-juta beban tak berbentukmenghujam tubuh dan pikiranku.
Aku pikir mungkin kebagahagiaan ada disana disebelah sana,aku melangkah kesana ternyata bukan, itu kesenangan sesaat, yang saat aku menjauhinya, ada sesal.
Di satu sisi lagi ada bentuk kepercayaan yang tampaknya mendekati kebahagiaan
dan...ternyata kepercayaan itu balik menghujam.
Ini latihan kehidupan, mungkin. Tapi terlalu lama menggerogoti, mungkin mendekati koma sebelum titik.
Apa yang menguatkanku dari dalam saat segala hal berjatuhan ?hanya itu yang ingin kutau agar aku bisa menatap tegak kehidupan.
Kebenaran apa yang bisa kupegang sementara aku tau tidak ada kebenaran yang hakiki, siapa ? apa? dimana?aku mendapatkannya.
Kematian, Kehidupan? Hai Tuhan apa tujuanmu menciptakan kami manusia?, diberikan rangkaian uji coba untuk mengetahui sampai dimana keberhasilanmu?
Berdosakah saya jika menanyakannya?apa tujuanmu, beri aku jawaban.
Apa Tujuan hidupku?, aku belum tahu selain memuaskan keinginansemua orang.
Aku Terpuruk tanpa ada yang menguatkanku dari dalam, sementara tidak ada yang menguatkanku dari luar. Apa ini bagian dari pelajaran menyentuh duka terdalam? ok aku ikut kelasmu walaupun aku tidak tau gunanya. Mudah-mudahan langkah yang ini tak ada penyesalan.Sebegini keraskah kehidupan?
berapa perbandingan antara kebahagiaan dan kesedihan, kalau fifty fifty aku ikut gambling ini,lebih dari itu aku mundur. Beri aku jawaban penciptaku......
PS : Salut buat tubuh dan otak yang mampu menampung beban ini
